"Pemberian buku dan alat-alat tulis saja tidak menjamin anak-anak mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan."
Berdasarkan Susenas 2022, masih ada 3,9 juta anak yang putus sekolah. Ada berbagai alasan kenapa mereka terpaksa tidak melanjutkan sekolah mereka: kesulitan ekonomi, akses sekolah yang sulit dijangkau, kehamilan yang tidak direncanakan, tuntutan bekerja untuk remaja laki-laki, dan kendala akomodasi untuk anak penyandang disabilitas. Dalam kondisi seperti ini, anak-anak belum punya daya untuk mengubah keadaan yang mereka alami ini.
Seperti Rere (11th) – penyandang tuli dan bisu – sempat pupus harapan ketika tidak ada satupun sekolah dasar formal di sekitar tempat tinggalnya yang mau menerima Rere karena disabilitas yang dimilikinya. Adapun Sekolah Luar Biasa (SLB) terletak jauh dari desanya.
"Apa yang bisa kita lakukan bersama untuk membantu anak-anak seperti Rere?"
Di bawah ini adalah upaya-upaya yang UNICEF lakukan untuk mengembalikan anak-anak tidak sekolah di Indonesia. Tentu butuh waktu dan kerja sama berbagai pihak untuk melakukannya. Untuk itu, UNICEF sangat membutuhkan dukungan jangka panjang dari Anda.
Dengan sistem dukungan seperti ini, Rere kini sudah berhasil kembali ke sekolah!
Selain didata oleh mitra UNICEF setempat, Rere juga disediakan alat bantu dengar oleh pemerintah dan organisasi masyarakat setempat. Donasi jangka panjang Anda adalah bagian penting dari kisah-kisah kembalinya anak-anak ke sekolah di masa depan!
Berdonasi lebih aman, mudah dan menyenangkan!
UNICEF mengerti, berkomitmen untuk kebaikan dalam jangka waktu yang panjang itu perlu pertimbangan matang. Butuh kesiapan hati, rasa percaya dan rasa aman sepanjang Anda berdonasi.
Kepedulian Anda lewat berdonasi akan
mengubah hidup lebih banyak lagi anak-anak Indonesia!
Belum yakin berdonasi bulanan?
Setiap donasi sangat berarti! Belum yakin berdonasi bulanan, bukan berarti Anda tidak bisa berkontribusi untuk anak-anak Indonesia. UNICEF juga menyediakan kesempatan untuk Anda yang ingin berdonasi satu kali di link ini.